sumber dari: www.spine-health.com

Latihan terapi di dalam air terdiri dari berbagai perawatan dan latihan yang dilakukan di kolam renang untuk memberikan kelegaan pada nyeri punggung bawah, nyeri leher atau saraf kejepit maupun radang sendi (osteoarthritis). Latihan ini juga berfungsi untuk mengkondisikan dan memperkuat otot untuk membantu menghindari kekambuhan nyeri punggung di masa depan.

Latihan terapi di air sangat membantu dalam kasus dimana program latihan di darat tidak dimungkinkan karena intensitas rasa sakit, penurunan kepadatan tulang, cacat atau faktor lainnya. Dengan demikian, terapi di air adalah latihan serba guna dan sangat baik untuk orang-orang dengan kondisi seperti:
  • Osteoarthritis
  • Osteoporosis (dengan kerentanan dan/atau rasa sakit akibat fraktur)
  • Otot tegang atau robek
Selain kondisi tersebut, terapi di air sering direkomendasikan sebagai salah satu bentuk terapi olahraga untuk mengobati penderita diabetes maupun individu dengan tekanan darah tinggi. Kedua kondisi tersebut dapat diperbaiki dan menjadi lebih jadi mudah diatur dengan latihan di dalam air.

Semua kondisi diatas bisa membuat tidak nyaman atau menyakitkan jika latihan dilakukan di darat baik di permukaan yang keras atau bahkan empuk, atau pada saat berdiri. Air menyediakan lingkungan yang lebih lembut dan ramah.

Manfaat Berlatih di Dalam Air

Sifat fisik air menjadikannya media yang sangat diinginkan untuk latihan dalam mengobati nyeri punggung dan cedera muskuloskeletal lainnya. Beberapa sifat terpenting air yang mempermudah latihan adalah:
  • Daya apung: air melawan gravitasi dan membantu menopang berat pasien dengan cara yang terkendali saat pasien berendam. Hal ini dapat membantu perkembangan perbaikan keseimbangan dan kekuatan. Daya apung air juga memungkinkan jangkauan gerakan yang lebih besar karena berkurangnya gaya gravitasi, terutama untuk latihan yang membutuhkan pengangkatan kaki, yang sering jadi anggota tubuh terberat bagi kebanyakan orang.
  • Viskositas: air memberikan ketahanan melalui gesekan lembut, memungkinkan penguatan dan pengkondisian cedera, sekaligus mengurangi risiko cedera lebih lanjut karena kehilangan keseimbangan.
  • Tekanan hidrostatik: ada efek kuat yang dihasilkan oleh tekanan hidrostatik yang memperbaiki fungsi jantung dan paru-paru, menjadikan latihan di air sebagai cara yang sangat berguna untuk mempertahankan dan memperkuat fungsi jantung dan paru-paru. Efek tekanan ini juga membantu dalam meningkatkan aliran darah.
Bersama-sama, sifat-sifat ini memungkinkan dilakukannya latihan yang meminimalkan beban berat pada tulang belakang (beban aksial) dan risiko cedera akibat gerakan yang tidak diinginkan selama latihan. Misalnya, individu dengan osteoartritis di leher dan bahu bisa melatih lingkaran lengan atau gulungan bahu di air untuk meningkatkan jangkauan gerak dan kekuatan mereka. Karena air memberikan ketahanan ringan dan dukungan melalui daya apung, orang tersebut kemungkinan besar tidak akan mengalami rasa sakit yang ditimbulkan saat lengan lelah shg jatuh tiba-tiba, seperti yang bisa terjadi pada latihan di darat.

Selain itu, persepsi rasa sakit dapat berkurang sebagai akibat dari banyak faktor yang terkait dengan terapi air, seperti suara santai dan kehangatan air,  menjadikan pengalaman yang berbeda dan seringkali sangat menyenangkan.

Seringkali lebih mudah memulai program latihan di air sebelum mencobanya di darat. Misalnya, rentang gerak membentang untuk fleksor pinggul umumnya lebih mudah dicoba terlebih dahulu di air karena kaki sedikit didukung saat individu mempelajari posisi yang tepat. Kegunaan saat melakukan latihan terapi di air dapat ditingkatkan dengan penggunaan sabuk apung seperti AA Water Jogging Belt.